Migrain atau sakit kepala sebelah adalah suatu penyakit nyeri pada sisi sebelah kepala dan seringkali diiringi dengan rasa mual dan muntah. Penderitanya biasanya sensitif terhadap cahaya, suara, dan bau-bauan. Penyakit migrain ini biasanya menghinggapi usia 20 sampai 50 tahun, 25% pada wanita dan 10% pada pria. Semakin bertambah umur penderita, semakin kecil pula tingkat keparahan migrain yang dideritanya.
Penyebab migrain belum diketahui secara pasti. Sebagian ahli berpendapat, migrain disebabkan oleh rangsangan impuls listrik otak yang berlebihan, sehingga meningkatkan aliran darah di otak. Ditemukan pula bukti bahwa genetik (keturunan) berpengaruh terhadap migrain.
Secara umum, migrain dibagi menjadi dua jenis, yakni migrain klasik dan migrain aura.
1. Migrain biasa
Migrain ini menempati 70% dari kasus migrain yang terjadi. Ditandai dengan sakit pada salah satu sisi kepala dan terasa semakin sakit ketika digunakan beraktivitas. Migrain ini akan sembuh dengan sendirinya jika didiamkan dalam 4-72 jam.
Gejala awal migrain biasa muncul dalam satu atau dua hari sebelum kambuh. Penderita biasanya akan menguap berlebihan, merasa lemas, gelisah, sangat menginginkan satu jenis makanan tertentu, dan mudah tersinggung.
2. Migrain aura
Kurang lebih hanya sepertiga kasus migrain yang merupakan migrain aura. Ditandai dengan munculnya aura pada 30 menit sebelum timbul migrain. Aura dapat berbentuk gangguan penglihatan seperti melihat garis yang bergelombang, cahaya terang, bintik gelap, atau tidak dapat melihat benda dengan jelas. Gejala aura yang lain yaitu rasa geli atau rasa kesemutan di tangan. Sebagian penderita tidak dapat mengucapkan kata-kata dengan baik, merasa kebas di tangan, pundak, atau wajah, atau merasa lemah pada satu sisi tubuhnya, atau merasa bingung.
Faktor-Faktor Penyebab Migrain
Rangsangan impuls otak yang terjadi pada migrain tidak mungkin timbul dengan sendirinya. Biasanya hal ini dipengaruhi oleh kondisi sekitar penderita. Hal-hal yang dapat mempengaruhi timbulnya migrain antara lain:
Penyebab migrain belum diketahui secara pasti. Sebagian ahli berpendapat, migrain disebabkan oleh rangsangan impuls listrik otak yang berlebihan, sehingga meningkatkan aliran darah di otak. Ditemukan pula bukti bahwa genetik (keturunan) berpengaruh terhadap migrain.
Secara umum, migrain dibagi menjadi dua jenis, yakni migrain klasik dan migrain aura.
1. Migrain biasa
Migrain ini menempati 70% dari kasus migrain yang terjadi. Ditandai dengan sakit pada salah satu sisi kepala dan terasa semakin sakit ketika digunakan beraktivitas. Migrain ini akan sembuh dengan sendirinya jika didiamkan dalam 4-72 jam.
Gejala awal migrain biasa muncul dalam satu atau dua hari sebelum kambuh. Penderita biasanya akan menguap berlebihan, merasa lemas, gelisah, sangat menginginkan satu jenis makanan tertentu, dan mudah tersinggung.
2. Migrain aura
Kurang lebih hanya sepertiga kasus migrain yang merupakan migrain aura. Ditandai dengan munculnya aura pada 30 menit sebelum timbul migrain. Aura dapat berbentuk gangguan penglihatan seperti melihat garis yang bergelombang, cahaya terang, bintik gelap, atau tidak dapat melihat benda dengan jelas. Gejala aura yang lain yaitu rasa geli atau rasa kesemutan di tangan. Sebagian penderita tidak dapat mengucapkan kata-kata dengan baik, merasa kebas di tangan, pundak, atau wajah, atau merasa lemah pada satu sisi tubuhnya, atau merasa bingung.
Faktor-Faktor Penyebab Migrain
Rangsangan impuls otak yang terjadi pada migrain tidak mungkin timbul dengan sendirinya. Biasanya hal ini dipengaruhi oleh kondisi sekitar penderita. Hal-hal yang dapat mempengaruhi timbulnya migrain antara lain:
- Mengkonsumsi jenis makanan tertentu, biasanya mengandung MSG dan jenis kopi
- Stress, depresi, atau tekanan emosional
- Perubahan cuaca atau tekanan udara secara drastis
- Kurang tidur atau kebanyakan tidur
- Kurang makan
- Pantulan sinar yang terlalu terang
- Bau-bauan yang terlalu menyengat seperti asap rokok, asap knalpot, atau belerang
Cara Pengobatan Migrain
Sebenarnya, tanpa diobati secara khusus, migrain akan hilang dengan sendirinya dalam 4-72 jam (maksimal 3 hari). Namun, bila tidak tahan nyerinya, bisa menggunakan obat apotik antinyeri tanpa resep dokter, seperti aspirin, parasetamol, atau ibuprofen.
Migrain baru diwaspadai ketika sakit tidak membaik setelah 3 hari, dan sering terbangun pada malam hari karena nyeri tersebut. Atau, sakit kepala tiba-tiba kambuh kembali setelah melakukan aktivitas fisik atau aktivitas seksual. Kalau sudah begini, segera hubungi dokter untuk pemeriksaan lebih lanjut.
Sebenarnya, tanpa diobati secara khusus, migrain akan hilang dengan sendirinya dalam 4-72 jam (maksimal 3 hari). Namun, bila tidak tahan nyerinya, bisa menggunakan obat apotik antinyeri tanpa resep dokter, seperti aspirin, parasetamol, atau ibuprofen.
Migrain baru diwaspadai ketika sakit tidak membaik setelah 3 hari, dan sering terbangun pada malam hari karena nyeri tersebut. Atau, sakit kepala tiba-tiba kambuh kembali setelah melakukan aktivitas fisik atau aktivitas seksual. Kalau sudah begini, segera hubungi dokter untuk pemeriksaan lebih lanjut.
Migrain (Sakit Kepala Sebelah) - Gejala dan Pengobatannya ditulis Oleh Zona Informasi Berita Terbaru pada 2013-11-16T11:00:00+07:00 dengan rating
on Informasi Berita Terbaru 2014.