Alzheimer selama ini dikenal dengan istilah populer “pikun” (demensia). Penyakit ini merupakan gangguan otak yang menahun, berlanjut, dan belum ditemukan obatnya. Alzheimer adalah ketidakmampuan otak untuk melakukan kerja seperti lazimnya, misalnya berpikir, mengingat, atau membayangkan.
Apa Itu Penyakit Alzheimer?
Secara harfiah, Pengertian alzheimer adalah hilang ingatan. Artinya, otak mengalami kemunduran intelektual yang sangat drastis, yang berujung pada ketidakmampuan untuk melakukan aktivitas sehari-hari yang biasanya sudah hapal di luar kepala. Alzheimer berpengaruh terhadap perubahan kepribadian seseorang, karena merusak daya pikir dan menghilangkan ingatan yang dimilikinya secara perlahan-lahan, termasuk nama keluarga dan teman-temannya sendiri.
Mitos yang kita pegang selama ini adalah, pikun adalah gejala alami akibat penuaan. Anggapan ini tidak sepenuhnya salah, namun tidak benar jika alzheimer hanya menghinggapi orang-orang tua. Pada orang yang usianya mulai lanjut, memang wajar jika sedikit bermasalah dengan memorinya. Namun, alzheimer lebih dahsyat dari itu. Alzheimer merupakan malfungsi otak yang menyebabkan sel-sel otak mati perlahan-lahan. Orang pikun mungkin sekedar lupa sudah mandi atau belum, tapi orang alzheimer akan lupa samasekali bagaimana caranya mandi.
Penyakit Alzheimer (Pikun) Bukan Hanya Pada Orang Tua
Alzheimer dapat menyerang pada usia 30, 40, atau bahkan 70. Di Amerika Serikat, terdapat lebih dari 5,2 juta pengidap alzheimer, 200.000 diantaranya berusia di bawah 50 tahun. Di Inggris, diperkirakan 750.000 orang terjangkit penyakit ini. Menurut data WHO (World Health Organization, Organisasi Kesehatan Dunia), dari 36,5 juta kasus demensia di seluruh dunia, terdapat sedikitnya 20% penderita alzheimer.
Di Indonesia sendiri, diperkirakan kasus alzheimer akan bertambah 19,7 juta orang setiap tahunnya. Mengapa Indonesia jauh lebih banyak dibanding Amerika dan Inggris? Karena, berdasarkan penelitian, ternyata alzheimer lebih banyak menyerang penduduk negara-negara berkembang dengan kondisi ekonomi menengah ke bawah.
Meskipun tidak menggerogoti tubuh seperti kanker dan tumor, namun alzheimer adalah silent killer yang paling ampuh. Tidak ada orang yang bisa bertahan hidup dari penyakit ini. Alzheimer secara pelan-pelan merenggut kehidupan dan dirinya, mengambil alih kemampuannya untuk beraktivitas, bersosialisasi, bahkan untuk mengenal dirinya sendiri.
Sayangnya, di Indonesia belum banyak penelitian kedokteran tentang penyakit ini, sehingga referensi yang dimiliki masyarakat kita tentang penyakit ini masih sangat minim. Sebagaimana disebut di awal, orang sering salah mengartikan alzheimer dengan demensia (pikun). Mungkin banyak penderita alzheimer di sekitar kita, namun penyakit ini seperti gunung es: yang kelihatan di permukaan hanya sebagian kecil saja. Sementara sebagian besar yang lain, tetap tersembunyi di bawah permukaan.
Apa Itu Penyakit Alzheimer?
Secara harfiah, Pengertian alzheimer adalah hilang ingatan. Artinya, otak mengalami kemunduran intelektual yang sangat drastis, yang berujung pada ketidakmampuan untuk melakukan aktivitas sehari-hari yang biasanya sudah hapal di luar kepala. Alzheimer berpengaruh terhadap perubahan kepribadian seseorang, karena merusak daya pikir dan menghilangkan ingatan yang dimilikinya secara perlahan-lahan, termasuk nama keluarga dan teman-temannya sendiri.
Mitos yang kita pegang selama ini adalah, pikun adalah gejala alami akibat penuaan. Anggapan ini tidak sepenuhnya salah, namun tidak benar jika alzheimer hanya menghinggapi orang-orang tua. Pada orang yang usianya mulai lanjut, memang wajar jika sedikit bermasalah dengan memorinya. Namun, alzheimer lebih dahsyat dari itu. Alzheimer merupakan malfungsi otak yang menyebabkan sel-sel otak mati perlahan-lahan. Orang pikun mungkin sekedar lupa sudah mandi atau belum, tapi orang alzheimer akan lupa samasekali bagaimana caranya mandi.
Penyakit Alzheimer (Pikun) Bukan Hanya Pada Orang Tua
Alzheimer dapat menyerang pada usia 30, 40, atau bahkan 70. Di Amerika Serikat, terdapat lebih dari 5,2 juta pengidap alzheimer, 200.000 diantaranya berusia di bawah 50 tahun. Di Inggris, diperkirakan 750.000 orang terjangkit penyakit ini. Menurut data WHO (World Health Organization, Organisasi Kesehatan Dunia), dari 36,5 juta kasus demensia di seluruh dunia, terdapat sedikitnya 20% penderita alzheimer.
Di Indonesia sendiri, diperkirakan kasus alzheimer akan bertambah 19,7 juta orang setiap tahunnya. Mengapa Indonesia jauh lebih banyak dibanding Amerika dan Inggris? Karena, berdasarkan penelitian, ternyata alzheimer lebih banyak menyerang penduduk negara-negara berkembang dengan kondisi ekonomi menengah ke bawah.
Meskipun tidak menggerogoti tubuh seperti kanker dan tumor, namun alzheimer adalah silent killer yang paling ampuh. Tidak ada orang yang bisa bertahan hidup dari penyakit ini. Alzheimer secara pelan-pelan merenggut kehidupan dan dirinya, mengambil alih kemampuannya untuk beraktivitas, bersosialisasi, bahkan untuk mengenal dirinya sendiri.
Sayangnya, di Indonesia belum banyak penelitian kedokteran tentang penyakit ini, sehingga referensi yang dimiliki masyarakat kita tentang penyakit ini masih sangat minim. Sebagaimana disebut di awal, orang sering salah mengartikan alzheimer dengan demensia (pikun). Mungkin banyak penderita alzheimer di sekitar kita, namun penyakit ini seperti gunung es: yang kelihatan di permukaan hanya sebagian kecil saja. Sementara sebagian besar yang lain, tetap tersembunyi di bawah permukaan.
Apa itu Penyakit Alzheimer? (Penyakit Yang Belum Ada Obatnya) ditulis Oleh Zona Informasi Berita Terbaru pada 2013-11-01T10:00:00+07:00 dengan rating
on Informasi Berita Terbaru 2014.